PHOTO : Saat Deklarasi Berlangsung Penggagas Revitriyoso Husodo.
Jakarta || Di dalam usaha mengawal upaya
menyelamatkan Pertamina beberapa aktivis mendeklarasikan seruan gerakan bertajuk ” Selamatkan Pertamina Nol Korupsi dengan membangun sistem yang transparansi dan akuntabilitas di dalam tubuh Pertama.
Kegiatan ini sebuah inisiatif bersama yang di prakarsai oleh Revitriyoso Husodo, Ketua Gerak 08, dan Handiyono Aruman, seorang Praktisi Komunikasi Publik, mantan Aktivis 98.
Acara tersebut berlangsung di Tebet dan di hadiri masyarakat purnawirawan dan Ketua aktivis LSM dan Akademisi, beberapa tokoh masyarakat, yang perduli terhadap dengan pengelolaan sumber daya alam dan energi nasional,”Kamis (20/3/25).
Di dalam deklarasi ini, Revitriyoso Husodo, sebagai Koordinator Gerakan, menegaskan bahwa Pertamina adalah aset bangsa yang harus diselamatkan dari praktik korupsi.
Lalu pada gerakan ini merupakan panggilan hati murni, moral seluruh bangsa Indonesia dan rakyat Indonesia, kita tidak bisa tinggal diam saja, melihat bagaimana kepentingan nasional dikorbankan oleh segelintir pihak yang mencari keuntungan pribadi.
“Sudah tiba kembali untuk semua bergerak secara bersama menyelamatkan keadaan Pertamina dari segala bentuk pada potensi penyimpangan,” ujar Revitriyoso Husodo.
Sementara itu, Handiyono Aruman, yang bertindak sebagai Moderator dalam acara ini, menekankan pentingnya komunikasi terbuka dan partisipatif dalam mengawal reformasi Pertamina.
“Transparansi adalah kunci, Publik harus dilibatkan dalam pengawasan dan pengambilan kebijakan terkait energi nasional. Gerakan ini akan menjadi wadah bagi seluruh elemen masyarakat untuk bersuara dan bertindak nyata dalam memastikan Pertamina benar – benar bekerja untuk kepentingan rakyat, ” tegas Handiyono Aruman.
Sebagai bagian dari deklarasi, para peserta secara bersama – sama membacakan Resolusi Bersama yang mencakup tuntunan utama, yaitu:
1. Pembersihan total Pertamina dari segala bentuk korupsi, dengan menindak tegas oknum yang terlibat dalam penyimpangan.
2. Mendesak pemerintah dan aparat penegak hukum untuk segera mengusut tuntas segala bentuk korupsi di Pertamina serta menegakkan hukum tanpa pandang bulu.
3. Mendorong transparansi dalam kebijakan energi nasional dengan melibatkan masyarakat sipil, akademisi, dan lembaga independen dalam proses pengambilan keputusan.
4. Menolak segala bentuk intervensi politik dan kepentingan pribadi dalam pengelolaan Pertamina yang bertentangan dengan prinsip keadilan dan kepentingan nasional.
5. Mengajak seluruh elemen bangsa untuk bersatu dalam gerakan moral dan sosial demi menciptakan Pertamina yang bersih, profesional, dan berorientasi pada kepentingan rakyat.
Deklarasi ini menjadi langkah awal dari rangkaian aksi yang akan dilakukan oleh Gerakan, “Selamatkan Pertamina, Nol Korupsi”, termasuk advokasi kebijakan, kampanye publik, dan pengawasan terhadap pengelolaan energi nasional.
Acara ini mendapat sambutan luas dari berbagai kalangan yang berharap agar gerakan ini menjadi katalis perubahan bagi tata kelola energi nasional yang lebih bersih dan berkeadilan.
Mardian Silalahi